Perbandingan Biaya Admin ShopeePay vs GoPay vs OVO

Persaingan dompet digital di Indonesia bukan hanya soal promo, melainkan juga efisiensi biaya layanan yang dibebankan kepada pengguna. ShopeePay, GoPay, dan OVO mendominasi pasar, namun ketiganya memiliki struktur biaya admin yang berbeda-beda untuk setiap jenis transaksi, mulai dari top up, transfer ke bank, hingga pembayaran tagihan. Kami melakukan komparasi mendalam untuk menentukan mana di antara ketiga raksasa fintech ini yang paling menggerus saldo Anda lewat potongan biaya tersembunyi.

Pemilihan e-wallet yang tepat tidak hanya bergantung pada diskon sesaat, tetapi juga biaya operasional harian. Pengguna aktif yang sering melakukan transaksi lintas platform perlu waspada terhadap skema biaya yang diterapkan. Artikel ini membedah struktur biaya terbaru dari masing-masing platform untuk memberikan gambaran transparan bagi pengguna cerdas.

Analisis Struktur Biaya Top Up (Pengisian Saldo)

Pintu masuk saldo adalah filter pertama di mana uang Anda bisa terpotong. Ketiga platform ini telah meninggalkan era “bakar uang” di mana top up selalu gratis.

ShopeePay

ShopeePay menerapkan kebijakan biaya admin yang cukup ketat. Pengisian saldo melalui Virtual Account bank (BCA, Mandiri, BRI, BNI) kini dikenakan biaya Rp1.000 yang langsung dipotong dari saldo nominal top up.

Jika Anda mengisi Rp50.000, saldo yang masuk hanya Rp49.000. Pengisian lewat Alfamart/Indomaret bahkan membebankan biaya hingga Rp2.000 tergantung kebijakan gerai. Satu-satunya jalan bebas biaya adalah melalui SeaBank.

GoPay

GoPay memiliki variasi biaya yang dinamis. Top up melalui driver Gojek masih gratis dengan nominal tertentu, namun metode ini tidak selalu praktis.

Melalui bank, biaya admin berkisar Rp1.000 hingga Rp2.000.

Namun, GoPay sering bekerja sama dengan Bank Jago dan BCA (melalui fitur OneKlik) yang terkadang membebaskan biaya admin atau memberikan biaya yang sangat rendah.

OVO

OVO dikenal sebagai pelopor pengenaan biaya top up. Hampir seluruh kanal pengisian saldo OVO, baik via ATM, m-banking, maupun merchant (Grab driver), mengenakan biaya seragam antara Rp1.000 hingga Rp1.500.

OVO memiliki opsi gratis yang sangat terbatas, membuatnya menjadi yang paling “kaku” dalam hal fleksibilitas biaya pengisian saldo bagi pengguna bank non-mitra utama.

Biaya Transfer ke Rekening Bank (Cashout)

Fitur transfer saldo ke rekening bank menjadi kebutuhan krusial. Di sini perbedaan ketiga platform sangat mencolok.

ShopeePay: memberikan kuota gratis transfer ke bank sebanyak 10 kali per bulan untuk akun yang sudah upgrade ke ShopeePay Plus. Setelah kuota habis, biaya transfer adalah Rp2.500 per transaksi. Ini merupakan penawaran yang sangat kompetitif dibandingkan bank konvensional yang mematok Rp6.500 (non-BI Fast).

GoPay: membebankan biaya transfer sebesar Rp2.500 ke rekening bank mana pun. Namun, GoPay memiliki keunggulan integrasi dengan Bank Jago, di mana transfer ke kantong Jago instan dan gratis. Bagi pengguna non-Jago, biaya Rp2.500 ini bersifat flat tanpa kuota gratis bulanan seperti ShopeePay, kecuali sedang ada promo spesifik.

OVO: juga menerapkan tarif Rp2.500 per transaksi transfer ke bank. OVO jarang memberikan kuota gratis transfer reguler kepada pengguna biasa. Hal ini membuat OVO setara dengan GoPay dalam hal biaya cashout, namun kalah kompetitif dibandingkan ShopeePay yang masih memberikan “napas” kuota gratis.

Tabel Komparasi Biaya Admin Menyeluruh

Untuk mempermudah visualisasi, kami menyajikan data perbandingan head-to-head berikut ini:

Komponen Biaya ShopeePay GoPay OVO
Top Up via Bank Rp1.000 (Potong saldo) Rp1.000 – Rp2.000 Rp1.000 – Rp1.500
Top Up via Minimarket Rp1.500 – Rp2.000 Rp2.000 Rp1.500
Transfer ke Bank Gratis 10x/bulan (lalu Rp2.500) Rp2.500 (Gratis ke Jago) Rp2.500
Transfer Sesama User Gratis Gratis Gratis
Biaya Layanan Pembayaran Gratis (Via QRIS) Gratis (Via QRIS) Gratis (Via QRIS)

Analisis Ekosistem dan Efisiensi

Menilai keborosan tidak bisa lepas dari ekosistem. ShopeePay sangat hemat jika Anda adalah nasabah SeaBank, karena jalur top up menjadi gratis total. Ditambah kuota transfer bank 10 kali, ShopeePay unggul bagi pengguna yang sering memutar uang dari e-wallet kembali ke rekening.

GoPay berada di posisi tengah. Biaya adminnya standar, namun kemudahannya terintegrasi dengan layanan on-demand (Gojek, GoFood) membuat biaya tersebut sering dimaklumi pengguna sebagai “biaya kenyamanan”. Integrasi Tokopedia juga membuat GoPay relevan untuk belanja, meski biaya jasa aplikasi di Tokopedia kini terpisah.

OVO cenderung menjadi yang paling boros bagi pengguna yang tidak memiliki privilese tertentu (seperti kartu kredit co-branding atau level membership premium). Biaya top up yang sulit dihindari dan absennya kuota transfer gratis membuat biaya akumulatif bulanan OVO bisa lebih tinggi dibanding kompetitornya.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis kami, OVO adalah platform yang paling potensial menguras biaya admin bagi pengguna kasual karena minimnya celah metode gratis. ShopeePay keluar sebagai juara efisiensi berkat fitur kuota transfer gratis bulanan dan integrasi SeaBank yang menghilangkan biaya top up. GoPay tetap menjadi opsi solid dengan biaya moderat, terutama bagi pengguna ekosistem GoTo.

Pengguna bijak disarankan untuk memilih e-wallet yang sesuai dengan rekening bank utama mereka untuk meminimalisir biaya top up, serta memanfaatkan fitur upgrade akun (KYC) untuk membuka akses ke fitur-fitur bebas biaya yang disediakan platform.

You might also like
Cara Upgrade ShopeePay Plus Tanpa Gagal (Syarat & Keuntungan)

Cara Upgrade ShopeePay Plus Tanpa Gagal (Syarat & Keuntungan)

Cara Top Up ShopeePay Bebas Biaya Admin Lewat SeaBank/Neo

Cara Top Up ShopeePay Bebas Biaya Admin Lewat SeaBank/Neo

Pahami Bahaya Jual Beli Akun Gojek dan Dampaknya

Pahami Bahaya Jual Beli Akun Gojek dan Dampaknya