Prosesor Intel N100 menjadi perbincangan karena performanya yang menarik untuk kelas entry-level, terutama di perangkat seperti laptop tipis, mini PC, dan sistem hemat daya. Dirilis pada awal 2023 sebagai bagian dari keluarga Alder Lake-N, prosesor ini menawarkan efisiensi energi tinggi dengan konsumsi daya hanya 6 watt.
Namun, banyak pengguna bertanya-tanya, “Intel N100 setara dengan prosesor apa?” Artikel ini akan menjelaskan performa Intel N100 dan membandingkannya dengan prosesor lain berdasarkan data dari sumber terpercaya.
Intel N100 adalah prosesor quad-core berbasis arsitektur Gracemont, yang juga digunakan sebagai Efficiency Core (E-Core) pada prosesor Intel Core generasi ke-12. Prosesor ini memiliki 4 core dan 4 thread, tanpa dukungan hyper-threading, dengan kecepatan clock dasar 1 GHz dan turbo hingga 3,4 GHz. Dibuat dengan teknologi fabrikasi 10 nm (Intel 7), N100 memiliki cache L3 sebesar 6 MB dan mendukung memori DDR4-3200, DDR5-4800, serta LPDDR5-4800 dalam konfigurasi single-channel.
Prosesor ini juga dilengkapi grafis terintegrasi Intel UHD Graphics Xe dengan 24 Execution Units (EU), berjalan pada kecepatan 350-750 MHz, yang mampu menangani pemutaran video hingga 8K 60 FPS dan game ringan pada resolusi 720p.
Dengan Thermal Design Power (TDP) hanya 6 watt, Intel N100 dirancang untuk perangkat hemat energi seperti laptop entry-level dan mini PC. Performa grafisnya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, seperti menonton video, bekerja dengan aplikasi perkantoran, dan bahkan menjalankan game ringan seperti Genshin Impact atau Forza Horizon 4 pada pengaturan rendah.
Untuk memahami Intel N100 setara dengan prosesor apa, kita perlu melihat hasil benchmark dan membandingkannya dengan prosesor lain dari Intel dan AMD. Berdasarkan pengujian dari sumber seperti NotebookCheck, CPU Monkey, dan Laptophia, berikut adalah beberapa perbandingan kunci:
Intel N100 memiliki performa yang sangat mirip dengan Intel Core i3-1115G4, prosesor dual-core dengan 4 thread dari generasi Tiger Lake (dirilis 2020). Core i3-1115G4 memiliki kecepatan clock lebih tinggi (hingga 4,1 GHz) dan grafis Intel Iris Xe yang lebih kuat, tetapi N100 unggul dalam efisiensi daya.
Dalam benchmark seperti Cinebench R23 dan Geekbench 6, skor single-core dan multi-core N100 hanya sedikit di bawah i3-1115G4, menjadikannya alternatif hemat daya untuk tugas ringan hingga sedang, seperti browsing, streaming, dan pengolahan dokumen.
Menurut situs CPU Monkey, Intel N100 memiliki performa yang sebanding dengan Intel Core i5-6500T, prosesor quad-core dari generasi Skylake (2015) dengan TDP 35 watt.
Dalam pengujian Cinebench R23, N100 mendekati skor i5-6500T, terutama dalam performa multi-core, meskipun i5-6500T memiliki keunggulan pada aplikasi yang membutuhkan clock lebih tinggi.
Namun, N100 jauh lebih hemat daya, menjadikannya pilihan ideal untuk perangkat portabel.
Sebuah artikel dari Gamebrott menyebutkan bahwa Intel N100 mampu bersaing dengan Intel Core i5-7400, prosesor quad-core generasi Kaby Lake (2017) dengan TDP 65 watt. Dalam pengujian, performa N100 hanya tertinggal tipis dari i5-7400, terutama pada tugas multi-core.
Namun, i5-7400 dirancang untuk desktop dengan konsumsi daya jauh lebih besar, sementara N100 dioptimalkan untuk laptop dan mini PC dengan efisiensi energi sebagai prioritas.
Dari kubu AMD, pesaing terdekat Intel N100 adalah Ryzen 3 7320U, prosesor quad-core berbasis arsitektur Mendocino untuk laptop entry-level. Ryzen 3 7320U memiliki keunggulan pada grafis terintegrasi (Radeon 610M) dan performa multi-core yang sedikit lebih baik, tetapi N100 tetap kompetitif dalam hal efisiensi daya dan performa single-core.
Dalam penggunaan sehari-hari, keduanya menawarkan pengalaman yang hampir setara untuk tugas seperti pengeditan dokumen, streaming, dan multitasking ringan.
Dibandingkan dengan pendahulunya, seperti Intel Celeron N4500 atau N5100, Intel N100 menawarkan lompatan performa yang signifikan.
Arsitektur Gracemont dan teknologi fabrikasi 10 nm membuatnya jauh lebih cepat dan efisien dibandingkan Celeron N series, yang biasanya memiliki clock lebih rendah dan grafis terintegrasi yang kurang mumpuni.
Intel N100 unggul dalam efisiensi energi, menjadikannya pilihan ideal untuk perangkat seperti mini PC, laptop pelajar, atau server rumahan. Prosesor ini mampu menangani tugas sehari-hari dengan baik, termasuk pengolahan kata, presentasi, streaming video, dan bahkan gaming ringan. Dukungan untuk memori DDR5 dan grafis dengan kemampuan decoding AV1 juga menjadi nilai tambah, terutama untuk perangkat multimedia.
Namun, N100 memiliki keterbatasan. Konfigurasi memori single-channel membatasi bandwidth, yang dapat memengaruhi performa pada aplikasi berat. Selain itu, tanpa hyper-threading, prosesor ini kurang optimal untuk multitasking berat atau aplikasi yang membutuhkan banyak thread, seperti pengeditan video kompleks atau game AAA modern. Untuk kebutuhan tersebut, prosesor seperti Intel Core i3 generasi terbaru atau AMD Ryzen 5 akan lebih cocok.
Intel N100 sangat cocok untuk pengguna yang membutuhkan perangkat hemat daya dengan performa memadai untuk kebutuhan dasar. Beberapa contoh penggunaan ideal meliputi:
Bagi pengguna yang mencari performa lebih tinggi untuk gaming berat atau pengeditan konten profesional, prosesor seperti Intel Core i5 atau AMD Ryzen 5 akan lebih sesuai. Namun, untuk kebutuhan sehari-hari dengan anggaran terbatas, Intel N100 menawarkan keseimbangan yang sangat baik antara harga, performa, dan efisiensi.
Intel N100 adalah prosesor entry-level yang menawarkan performa setara dengan Intel Core i3-1115G4, i5-6500T, atau bahkan i5-7400 dalam beberapa skenario, dengan keunggulan utama pada efisiensi daya. Dibandingkan dengan AMD, prosesor ini bersaing ketat dengan Ryzen 3 7320U.
Meskipun tidak cocok untuk tugas berat seperti gaming AAA atau pengeditan video profesional, N100 sangat mumpuni untuk kebutuhan sehari-hari, menjadikannya pilihan cerdas untuk laptop dan mini PC hemat energi.
Dengan arsitektur modern dan grafis terintegrasi yang cukup kuat, Intel N100 membuktikan bahwa prosesor entry-level pun bisa memberikan nilai lebih.