MediaTek kembali menarik perhatian dengan peluncuran Dimensity 8400 Ultra, chipset kelas menengah atas yang menawarkan performa mumpuni. Dirancang untuk smartphone premium dengan harga terjangkau, chipset ini menjadi pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan keseimbangan antara performa, efisiensi daya, dan biaya.
Banyak yang bertanya, Dimensity 8400 Ultra setara dengan chipset apa?
Artikel ini akan mengupas perbandingan performa Dimensity 8400 Ultra dengan chipset lain berdasarkan data dari sumber terpercaya.
Dimensity 8400 Ultra, yang debut pada Desember 2024, dibangun dengan teknologi fabrikasi 4nm dari TSMC. Chipset ini mengusung desain CPU all-big-core dengan delapan inti Cortex-A725, di mana satu inti utama berkecepatan hingga 3,25 GHz, tiga inti pada 3 GHz, dan empat inti pada 2,1 GHz. Desain ini meningkatkan performa multi-core hingga 41% dibandingkan pendahulunya, Dimensity 8300, sekaligus mengurangi konsumsi daya puncak hingga 44%.
Untuk grafis, Dimensity 8400 Ultra menggunakan GPU Arm Mali-G720 MP7 dengan performa puncak 24% lebih tinggi dan efisiensi daya 42% lebih baik dibandingkan Dimensity 8300. Chipset ini juga mendukung RAM LPDDR5X, penyimpanan UFS 4.0, dan layar WQHD+ dengan refresh rate hingga 144 Hz.
Selain itu, kehadiran NPU 880 dan Dimensity Agentic AI Engine (DAE) membuatnya unggul dalam pemrosesan AI, seperti pembuatan konten dan aplikasi berbasis kecerdasan buatan.
Untuk memahami posisi Dimensity 8400 Ultra di pasar, kita akan membandingkannya dengan beberapa chipset populer dari Qualcomm, yaitu Snapdragon 8 Gen 2, Snapdragon 8s Gen 3, dan Snapdragon 870, yang sering disebut sebagai saingan di kelas menengah atas hingga flagship.
Snapdragon 8 Gen 2, dirilis pada 2022, adalah chipset flagship Qualcomm yang juga menggunakan fabrikasi 4nm. Chipset ini memiliki konfigurasi CPU heterogen dengan satu inti Cortex-X3 (3,19 GHz), dua inti Cortex-A715, dua inti Cortex-A710, dan tiga inti Cortex-A510. GPU-nya, Adreno 740, mendukung hardware ray tracing, yang memberikan keunggulan dalam grafis, terutama untuk gaming.
Berdasarkan pengujian benchmark, Dimensity 8400 Ultra mencatat skor AnTuTu v10 rata-rata 1.612.212 poin, sedikit lebih tinggi dibandingkan Snapdragon 8 Gen 2 yang berada di kisaran 1.579.204 poin. Namun, Snapdragon 8 Gen 2 unggul di sektor GPU dengan skor 621.953 dibandingkan 567.384 dari Dimensity 8400 Ultra. Dalam Geekbench 6, Snapdragon 8 Gen 2 lebih unggul di performa single-core (sekitar 35% lebih tinggi), tetapi performa multi-core keduanya hampir seimbang, menunjukkan bahwa Dimensity 8400 Ultra sangat kompetitif untuk multitasking.
Keunggulan Dimensity 8400 Ultra terletak pada efisiensi daya dan harga yang lebih terjangkau. Meski Snapdragon 8 Gen 2 lebih bertenaga untuk gaming berat, Dimensity 8400 Ultra menawarkan performa yang sangat mendekati dengan konsumsi daya yang lebih hemat, menjadikannya pilihan ideal untuk penggunaan sehari-hari dan gaming kasual.
Snapdragon 8s Gen 3, yang dirilis pada 2024, adalah chipset sub-flagship Qualcomm yang dirancang untuk bersaing di segmen menengah atas. Chipset ini memiliki satu inti Cortex-X4 (3 GHz), empat inti Cortex-A720, dan tiga inti Cortex-A520, dengan GPU Adreno 735. Dalam pengujian AnTuTu, Snapdragon 8s Gen 3 mencatat skor sekitar 1.549.911 poin, lebih rendah dibandingkan Dimensity 8400 Ultra yang mencapai 1.789.336 poin, menunjukkan keunggulan Dimensity sebesar 15,45%.
Meski begitu, Snapdragon 8s Gen 3 memiliki keunggulan di konektivitas, seperti dukungan Wi-Fi 7 dan kecepatan 5G yang lebih stabil. Namun, desain all-big-core pada Dimensity 8400 Ultra memberikan performa multi-core yang lebih baik, terutama untuk aplikasi berat dan multitasking. Untuk pengguna yang memprioritaskan efisiensi daya dan performa AI, Dimensity 8400 Ultra lebih unggul, tetapi Snapdragon 8s Gen 3 tetap kompetitif untuk gaming dan konektivitas.
Snapdragon 870, meski dirilis pada 2021, masih populer di segmen menengah atas karena performa yang handal dan harga yang kompetitif. Chipset ini menggunakan fabrikasi 7nm, dengan satu inti Cortex-A77 (3,2 GHz), tiga inti Cortex-A77, dan empat inti Cortex-A55, serta GPU Adreno 650. Dalam benchmark AnTuTu, Snapdragon 870 memiliki skor jauh lebih rendah, sekitar 700.000–800.000 poin, dibandingkan Dimensity 8400 Ultra.
Perbedaan fabrikasi (4nm vs 7nm) membuat Dimensity 8400 Ultra lebih efisien dalam konsumsi daya dan lebih bertenaga untuk grafis serta multitasking. Snapdragon 870 masih bisa diandalkan untuk penggunaan sehari-hari, tetapi Dimensity 8400 Ultra jelas lebih unggul, terutama untuk aplikasi modern dan gaming dengan grafis tinggi.
Dimensity 8400 Ultra unggul dalam beberapa aspek:
Namun, ada beberapa kekurangan:
Dimensity 8400 Ultra adalah chipset kelas menengah atas yang sangat kompetitif, dengan performa yang mendekati chipset flagship seperti Snapdragon 8 Gen 2 dan sedikit lebih unggul dibandingkan Snapdragon 8s Gen 3 dalam benchmark AnTuTu. Dibandingkan Snapdragon 870, Dimensity 8400 Ultra jelas lebih modern dan bertenaga. Chipset ini cocok untuk pengguna yang mencari smartphone dengan performa tinggi, efisiensi daya baik, dan harga yang lebih terjangkau dibandingkan perangkat flagship.
Meski kalah dalam beberapa aspek seperti grafis dan perekaman video, Dimensity 8400 Ultra tetap menjadi pilihan menarik untuk gaming, multitasking, dan aplikasi berbasis AI.