MediaTek Helio G91 Ultra adalah chipset terbaru yang dirilis pada Juni 2024, dirancang untuk smartphone kelas entry-level dengan performa mumpuni. Chipset ini menarik perhatian karena mampu mendukung kamera hingga 108 MP dan memberikan kinerja stabil untuk kebutuhan sehari-hari, seperti gaming ringan dan multitasking.
Namun, banyak pengguna bertanya-tanya, chipset ini setara dengan apa di pasaran?
Artikel ini akan mengulas chipset yang memiliki performa serupa dengan Helio G91 Ultra berdasarkan spesifikasi dan hasil benchmark.
Helio G91 Ultra dibangun dengan teknologi fabrikasi 12 nm, menggunakan CPU octa-core yang terdiri dari dua inti Cortex-A75 berkecepatan 2.0 GHz untuk performa dan enam inti Cortex-A55 berkecepatan 1.8 GHz untuk efisiensi daya.
Untuk grafis, chipset ini mengandalkan GPU Mali-G52 MC2 dengan frekuensi 1000 MHz. Chipset ini mendukung RAM LPDDR4X hingga 8 GB dan penyimpanan eMMC 5.1.
Dalam hal multimedia, Helio G91 Ultra unggul dengan dukungan kamera 108 MP, layar Full HD+ dengan refresh rate 90 Hz, dan perekaman video hingga 2K pada 30 fps.
Berdasarkan pengujian, chipset ini mencatat skor AnTuTu v10 sekitar 270.000 hingga 283.552 poin, menunjukkan performa yang solid untuk kelasnya.
Berikut adalah beberapa chipset yang memiliki performa sebanding dengan Helio G91 Ultra, berdasarkan spesifikasi dan skor benchmark:
UNISOC Tiger T616, dirilis pada Januari 2021, memiliki konfigurasi CPU serupa dengan Helio G91 Ultra, yaitu dua inti Cortex-A75 (2.0 GHz) dan enam inti Cortex-A55 (1.8 GHz). GPU-nya adalah Mali-G57 MP1 dengan frekuensi 750 MHz, sedikit lebih rendah dari Helio G91 Ultra.
Chipset ini mendukung RAM LPDDR4X dan penyimpanan UFS 2.1. Skor AnTuTu v10-nya berada di kisaran 275.000 poin, sangat dekat dengan Helio G91 Ultra.
Tiger T616 dapat ditemukan pada smartphone seperti Motorola Moto G14 dan Realme C35. Keunggulan chipset ini adalah efisiensi daya, meskipun performa grafisnya sedikit tertinggal.
Dirilis pada Agustus 2019, UNISOC Tiger T618 menawarkan spesifikasi yang kompetitif dengan CPU octa-core (2x Cortex-A75 2.0 GHz dan 6x Cortex-A55 1.8 GHz) serta GPU Mali-G52 MP2 berkecepatan 850 MHz. Skor AnTuTu v10-nya sekitar 271.000 poin, menjadikannya setara dengan Helio G91 Ultra.
Chipset ini mendukung RAM LPDDR4X dan sering digunakan pada perangkat seperti ZTE Blade V30 dan Meizu 10. Tiger T618 memiliki performa stabil untuk gaming ringan dan multitasking, dengan konsumsi daya yang cukup efisien.
Snapdragon 662, rilis pada Januari 2020, adalah chipset populer di kelas entry-level dengan CPU octa-core (4x Kryo 260 Gold 2.0 GHz dan 4x Kryo 260 Silver 1.8 GHz) dan GPU Adreno 610 berkecepatan 960 MHz.
Skor AnTuTu v10-nya sekitar 240.000 poin, sedikit di bawah Helio G91 Ultra. Chipset ini mendukung RAM LPDDR4X dan penyimpanan eMMC 5.1, serta ditemukan pada perangkat seperti Xiaomi Redmi 9T dan Motorola Moto G30. Snapdragon 662 unggul dalam stabilitas performa, terutama untuk gaming ringan seperti Mobile Legends.
Dirilis pada Oktober 2021, Snapdragon 680 memiliki CPU octa-core (4x Kryo 265 Gold 2.4 GHz dan 4x Kryo 265 Silver 1.9 GHz) dengan GPU Adreno 610 berkecepatan 1114 MHz. Skor AnTuTu v10-nya mencapai 308.000 poin, sedikit lebih tinggi dari Helio G91 Ultra.
Chipset ini mendukung RAM LPDDR4X dan penyimpanan UFS 2.1, serta digunakan pada perangkat seperti Xiaomi Redmi Note 11 dan Vivo Y36. Snapdragon 680 menawarkan performa lebih kencang untuk multitasking dan gaming, tetapi konsumsi dayanya sedikit lebih tinggi.
Kirin 710F, dirilis pada 2019, memiliki CPU octa-core (4x Cortex-A73 2.2 GHz dan 4x Cortex-A53 1.7 GHz) dengan GPU Mali-G51 MP4 berkecepatan 1000 MHz. Skor AnTuTu v10-nya sekitar 251.000 poin, sedikit di bawah Helio G91 Ultra.
Chipset ini mendukung RAM LPDDR4X dan ditemukan pada perangkat seperti Huawei Nova 5i dan Honor 9X. Kirin 710F menawarkan keseimbangan antara performa dan efisiensi daya, cocok untuk penggunaan sehari-hari.
Secara keseluruhan, Helio G91 Ultra memiliki keunggulan pada dukungan kamera 108 MP dan performa grafis yang baik untuk kelas entry-level, berkat GPU Mali-G52 MC2. Dibandingkan dengan UNISOC Tiger T616 dan T618, Helio G91 Ultra menawarkan performa grafis lebih baik, tetapi ketiganya setara untuk multitasking dan penggunaan harian.
Snapdragon 662 sedikit tertinggal dalam skor benchmark, tetapi menawarkan stabilitas yang baik. Snapdragon 680 unggul dalam kecepatan CPU, cocok untuk pengguna yang membutuhkan performa lebih tinggi. Sementara itu, Kirin 710F memberikan performa yang seimbang, tetapi mulai tertinggal karena usianya yang lebih lawas.
Untuk gaming, Helio G91 Ultra mampu menjalankan game seperti Mobile Legends dan Call of Duty Mobile pada pengaturan medium dengan frame rate sekitar 50-60 fps. Chipset ini juga mendukung fitur seperti HyperEngine 2.0 untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya, memberikan pengalaman bermain yang lebih lancar dibandingkan pendahulunya, Helio G88.
Beberapa smartphone yang menggunakan Helio G91 Ultra antara lain Itel S24, Xiaomi Redmi 13, dan POCO M6 4G. Ketiga perangkat ini menawarkan spesifikasi menarik di kelas harga Rp1,6 juta hingga Rp1,9 juta, dengan fitur seperti kamera 108 MP, baterai 5000mAh, dan layar 90 Hz.
Chipset ini menjadi pilihan ideal untuk pengguna yang mencari perangkat terjangkau dengan performa andal.
Helio G91 Ultra adalah chipset yang kompetitif di kelas entry-level, setara dengan UNISOC Tiger T616, Tiger T618, Snapdragon 662, Snapdragon 680, dan Kirin 710F. Pilihan chipset tergantung pada kebutuhan spesifik pengguna, seperti gaming, fotografi, atau efisiensi daya.
Dengan skor AnTuTu sekitar 270.000-283.000 poin dan dukungan kamera 108 MP, Helio G91 Ultra menawarkan nilai lebih untuk smartphone terjangkau. Jika Anda mencari perangkat dengan performa seimbang untuk penggunaan sehari-hari, chipset ini adalah pilihan yang solid.